Thursday, July 29, 2010

Sejarah SDH

Dimulain dari digital SONET (Synchronous Optical Network) pertama kali dikenalkan di Amerika tahun 1986. SONET dikembangkan untuk membangun standar transmisi pita lebar sehingga operator internasional dapat saling berkomunikasi satu sama lain dengan format frame dan protokol sinyaling standar. Konsep ini juga memberikan fleksibilitas dan kecerdasan pada jaringan yang menggunakannya, serat kanal overhead untuk membawa informasi yang berisi kontrol dan kinerja sistem antara elemen jaringan (line systems, multiplexer) dengan pusat kendali (control centers).

Pada tahun 1988 konsep SONET diadopsi oleh ITU ( International Telecommunication Union) dan ETSI (European Telecommunication Standards Institute) dan diberi nama SDH (Synchronous Digital Hierarchy). Pengadopsian ini dilakukan dengan tujuan membuat suatu standar internasional untuk transmisi yang meliputi antar muka optik, aspek kontrol, perlengkapan, sinyaling dan sebagainya.

Pengertian SDH menurut Rec-707 ITU-T adalah teknologi transport digital yang tersusun secara hierarki untuk multipleksing dan membawa sinyal informasi (payload) melalui media transmisi fisik. Media transmisi ini pada umumnya serat optik, selain itu memungkinkan juga digunakan link radio teresterial maupun link satelit.

Inti dari konsep SDH adalah untuk mengatur jaringan komunikasi digital yang ke depannya nanti dapat menyatukan jaringan telekomunikasi nasional dan internasional serta mendukung B-ISDN (Broadband – Integrated Service Digital Network). Munculnya SDH karena tersedianya link fiber optik dengan kapasitas hampir tak terbatas dan mengatasi kelemahan yang ada pada PDH.